Total Tayangan Halaman

Laman

Rabu, 01 Desember 2010

asal usul rambut gimbal dieng


Pasti kalian pernah mendengar yang namanya rambut gimbal/bajang, di sini kita bukan membicarakan vokalis steven and coconut treez atau ipang n mbah surip...,ini tentang budaya Wonosobo Propinsi Jawa Tengah Indonesia,tepatnya di daerah Dieng.

Anak-anak Dieng yang berambut gimbal ternyata adalah keturunan dari salah satu tokoh pendiri kota Wonosobo yaitu Mbah Kyai Kolodete yang konon berambul gimbal, mereka disakralkan dan disebut dengan bocah sukerta, menurut keyakinan anak sukerta adalah anak yang lahir dan dicadangkan sebagai mangsa Bhatarakala, agar anak ini terlepas dari hal tersebut maka harus di ruwat atau dilepas dari sesungkernya dengan cara dicukur rambutnya.

Tapi ruwatan baru bisa dilaksanakan setelah anak berambut gimbal meminta sendiri tanpa bujukan orang lain, dan disertai dengan permintaan sesuatu barang atau hal lain yang harus dipenuhi oleh orang tuanya, menurut masyarakat setempat jika pemotongan rambut tidak didasarkan dengan hal diatas maka rambut gimbal akan tumbuh lagi.

Di Wonosobo ritual ini telah dilakukan secara periodik dan turun-temurun, bahkan belakangan ini Pemerintah Kabupaten Wonosobo menjadikan acara ruwatan sebagai acara rutin tahunan atau pekan budaya Dieng, ritual ini biasanya diadakan di kompleks Telaga Warna Dieng dipandu oleh pemangku adat, ritual ini biasanya didahului dengan kegiatan Napak Tilas melalui beberapa titik tempat yaitu :
Gunung Prau ( tempat Eyang Bimasakti dan Nini Dewi Retno Ayu Rasa Kumala )
Gunung Sikendil ( Tumenggung Kolodete dan Nyai Laras Cinde )
Gunung Pakuwaja ( Eyang Purbajati )
Tuk Bima Lukar ( Pangeran Bima )

Kegiatan ini merupakan kegiatan spiritual yang dimaksudkan untuk memohon petunjuk dan perlindungan kepada Tuhan YME

1 komentar: